A. BAKTERI
Bakteri
merupakan mikrobia prokariotik uniselular, termasuk klas Schizomycetes,
berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan sel. Bakteri tidak
berklorofil kecuali beberapa yang bersifat fotosintetik.
Cara
hidup bakteri ada yang dapat hidup bebas, parasitik, saprofitik, patogen pada
manusia, hewan dan tumbuhan. Habitatnya tersebar luas di alam, dalam tanah,
atmosfer (sampai + 10 km diatas bumi), di dalam lumpur, dan di laut.
Bakteri
mempunyai bentuk dasar bulat, batang, dan lengkung. Bentuk bakteri juga dapat
dipengaruhi oleh umur dan syarat pertumbuhan tertentu. Bakteri dapat mengalami
involusi, yaitu perubahan bentuk yang disebabkan faktor makanan, suhu, dan
lingkungan yang kurang menguntungkan bagi bakteri. Selain itu dapat mengalami
pleomorfi, yaitu bentuk yang bermacam-macam dan teratur walaupun ditumbuhkan pada syarat pertumbuhan yang
sesuai. Umumnya bakteri berukuran 0,5-10 m.
Berdasarkan
klasifikasi artifisial yang dimuat dalam buku “Bergey’s manual of determinative
bacteriology” tahun 1974, bakteri diklasifikasikan berdasarkan deskripsi sifat
morfologi dan fisiologi. Dalam buku ini juga terdapat kunci determinasi untuk
mengklasifikasikan isolat bakteri yang baru ditemukan. Menurut Bergey’s manual,
bakteri dibagi menjadi 1 kelompok (grup), dengan Cyanobacteria pada grup 20.
Pembagian ini berdasarkan bentuk, sifat gram, kebutuhan oksigen, dan apabila
tidak dapat dibedakan menurut ketiganya maka dimasukkan ke dalam kelompok khusus.
KLASIFIKASI BAKTERI
I. Bakteri berbentuk kokus (bulat)
a. Bakteri kokus gram positif (grup 14)
Aerobik: Micrococcus,
Staphylococcus, Streptococcus, Leuconostoc
Anaerobik: Methanosarcina,
Thiosarcina, Sarcina, Ruminococcus
b. Bakteri kokus gram negatif
Aerobik:
Neisseria, Moraxella, Acinetobacter, Paracoccus (grup 10) Anaerobik: Veillonella,
Acidaminococcus, Megasphaera (grup 11)
II. Bakteri berbentuk batang
a. Bakteri gram positif
1. Bakteri
gram positif tidak membentuk spora (grup 16) Aerobik: Lactobacillus,
Listeria, Erysipelothrix, Caryophanon.
2. Bakteri
Coryneform dan actinomycetes (grup 17)
Aerobik
Coryneform: Corynebacterium, Arthrobacter, Brevibacterium, Cellulomonas,
Propionibacterium, Eubacterium, Bifidobacterium.
Aerobik Actinomycetes: Mycobacterium,
Nocardia, Actinomyces, Frankia,
Actinoplanes, Dermatophilus,
Micromonospora, Microbispora, Streptomyces,
Streptosporangium.
Actinomycete
dapat membentuk miselium yang sangat halus dan bercabang- cabang. Miselium
vegetatif tumbuh di dalam medium, dan miselium udara ada di permukaan medium.
Bakteri ini dapat berkembang biak dengan spora, secara fragmentasi dan
segmentasi, dengan chlamydospora, serta dengan bertunas. Bakteri ini umumnya
mempunyai habitat pada lingkungan dengan pH yang tinggi. Cara hidupnya ada yang
bersifat saprofit, simbiosis dan beberapa sebagai parasit. Frankia adalah
actinomycetes yang mampu menambat nitrogen dan dapat bersimbiosis dengan tanaman.
3. Bakteri
pembentuk endospora (grup 15)
Aerobik: Bacillus, Sporolactobacillus,
Sporosarcina, Thermoactinomyces
Anaerobik: Clostridium, Desulfotomaculum, Oscillospira
b. Bakteri gram negatif
1. Bakteri gram
negatif aerobik (grup 7)
Aerobik:
Pseudomonas, Xanthomonas, Zoogloea, Gluconobacter, Acetobacter, Azotobacter,
Azomonas, Beijerinckia, Derxia, Rhizobium, Agrobacterium, Alcaligenes,
Brucella, Legionella, Thermus. Bakteri Azotobacter, Beijerinckia,
Derxia, Rhizobium termasuk diazotroph yang dapat menambat nitrogen dari
udara. Azotobacter, Beijerinckia, dan Derxia cara hidupnya bebas
tidak bersimbiosis, Rhizobium hidupnya dapat bersimbiosis dengan akar
tanaman leguminosa dengan membentuk bintil akar.
2. Bakteri gram
negatif aerobik khemolitotrofik (grup12)
Aerobik:
Nitrobacter, Nitrospira, Nitrococcus, Nitrosomonas, Nitrosospira,
Nitrosococcus, Nitrosolobus. Bakteri bakteri tersebut umumnya berperan
dalam proses nitrifikasi di dalam tanah. Thiobacillus, Sulfolobus,
Thiobacterium, Thiovolum, yang merupakan bakteri yang berperan dalam proses
oksidasi sulfur di alam.
3. Bakteri
berselubung (grup 3)
Aerobik:
Sphaerotilus, Leptothrix, Cladothrix, Crenothrix. Bakteri Sphaerotilus
biasanya hidup di saluran-saluran air. Leptothrix,dan Cladothrix merupakan
bakteri yang mampu mengoksidasi besi atau penyebab korosi.
4. Bakteri gram
negatif fakultatif anaerobik (grup 8)
Fakultatif
anaerobik: Escherichia coli, Klebsiella, Enterobacter, Salmonella, Shigella,
Proteus, Serratia, Erwinia, Yersinia, Vibrio, Aeromonas, Photobacterium.
5. Bakteri gram
negatif anaerobik (grup 9)
Sangat
Anaerobik: Bacteroides, Fusobacterium, Leptotrichia
6. Bakteri
Methanogens dan arkaebakteria (grup 13)
Sangat
Anaerobik: Methanobacterium, Methanothermus, Methanosarcina, Methanothrix,
Methanococcus. Bakteri ini merupakan pembentuk metan (CH4)
dari hasil perombakan bahan organik secara anaerobik.
Aerobik:
Halobacterium, Halococcus, Thermoplasma. Bakteri ini ada yang tahan
hidup pada kadar garam tinggi dan dan ada yang tahan pada suhu tinggi.
Anaerobik: Thermoproteus,
Pyrodictium, Desulforococcus.
III. Bakteri berbentuk lengkung
a. Bakteri gram negatif
spiril dan lengkung
(grup 6)
Aerobik:
Spirillum, Aquaspirillum, Azospirillum, Oceanospirillum, Campylobacter,
Bdellovibrio, Microcyclus, Pelosigma. Bakteri Azospirillum termasuk
bakteri penambat nitrogen yang dapat berasosiasi dengan tanaman gramineae
termasuk tanaman padi. Bakteri Bdellovibrio adalah bakteri yang dapat
hidup sebagai parasit pada sel bakteri lain (parasit bakteri).
b. Bakteri gram negatif lengkung anaerobik (grup 9)
Anaerobik:
Desulfovibrio, Succinivibrio, Butyrivibrio, Selenomonas. Bakteri Desulfovibrio
merupakan salah satu bakteri yang mampu mereduksi sulfat.
c. Spirochaeta (grup 5)
Aerobik dan anaerobik: Spirochaeta, Cristispira, Treponema, Borrelia, Leptospira.
Bakteri
ini berbentuk benang tipis dan terulir. Dinding sel tipis dan lentur. Bakteri
ini dapat bergerak dengan cara kontraksi sel menurut garis sumb selnya.
Selnya berukuran 0,1-3 m x
4-8 m .
IV. Bakteri yang termasuk kelompok khusus
a. Bakteri yang merayap (meluncur) (grup
2)
Bakteri
ini dapat merayap walaupun tidak berflagela. Bakteri ini selalu bersifat gram
negatif. Dalam kelompok ini termasuk beberapa ganggang biru, beberapa bakteri
khemoorganotrof dan beberapa bakteri belerang
(sulfur).
Kelompok bakteri
yang menjadi anggota
bakteri merayap (meluncur) adalah sbb:
1.
Bakteri yang mengandung sulfur intraselular,
berbentuk benang. Contoh:
Beggiatoa, Thiothrix, Achromatium.
2. Bakteri
bebas sulfur, membentuk trikoma (bulu). Contoh: Vitreoscilla, Leucothrix,
Saprospira.
3. Bakteri
uniselular, bentuk batang pendek. Contoh: Cytophaga, Flexibacter,
Myxobacteria.
4. Bakteri
fototrof yang bergerak merayap. Contoh: Chloroflexus
5. Cyanobacteria
yang bergerak merayap. Contoh: Oscillatoria.
Myxobacteria.
Bakteri yang termasuk myxobacteria mempunyai dinding sel sangat tipis dan
lentur. Bakteri ini bersifat gram negatif, dan dapat bergerak meluncur. Bentuk
sel umumnya memanjang (spoel) dengan ujung runcing. Dalam siklus hidupnya dapat
membentuk badan buah, yang merupakan kumpulan sel yang berdifrensiasi. Ukuran
badan buah kurang dari 1 mm. Contoh: Chondromyces, Myxococcus.
b. Bakteri bertangkai atau bertunas (grup
4)
Bakteri
ini mempunyai struktur mirip tangkai atau tunas yang merupakan tonjolan dari
sel, atau hasil pengeluaran lendir. Contoh: Hypomicrobium, Caulobacter,
Prosthecomicrobium, Ancalomicrobium, Gallionella, Nevskia.
c. Bakteri parasit obligat:
Rickettsiae dan Chlamydiae (grup 18)
Merupakan
bakteri yang berukuran paling kecil, tetapi lebih besar dari virus, yaitu 0,3x2m. Bentuk sel pleomorfik, dapat
berupa batang, kokus, atau filamen. Bakteri
ini cara hidupnya sebagai parasit sejati (parasit obligat) di dalam sel
jasad lain dan bersifat patogen. Hidupnya intraselular di dalam sitoplasma dan
inti sel binatang dan manusia. Oleh karena itu bakteri kelompok ini merupakan
penyebab penyakit, yang biasanya ditularkan oleh vektor serangga. Contoh: Rickettsia
prowazekii, Chlamydia trachomatis, Coxiella burnetii.
d. Mycoplasma (klas Mollicutes) (grup 19)
Mycoplasma
disebut juga PPLO (Pleuropneumonia Like Organisms). Cirinya yaitu tidak
mempunyai dinding sel, atau merupakan bentuk L dari bakteri sejati (Eubakteria)
atau bentuk speroplas sel eubakteria, sehingga sifatnya mirip bakteri sejati.
Mycoplasma berukuran 0,001-7m
. Umumnya lebih besar dari Rickettsiae dan dapat dicat
dengan cat anilin. Ukuran koloni mencapai 10-600m-.Selnya
berbentuk kokus, filamen, roset, dan sangat pleomorfik. Selnya dapat
memperbanyak diri dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan perkecambahan. Cara
hidupnya sebagai saprofit atau patogen. Contoh: Mycoplasma mycoides, M.
homonia, M. orale, Acholeplasma, Spiroplasma.
Bakteri
bentuk L atau bakteri dalam bentuk protoplas, tidak berdinding sel. Hal ini
dapat terjadi karena mutasi atau dibuat. Contohnya (a) Mycobacterium
tuberculosis dalam medium dengan tegangan muka rendah dan ditambah lisosim
serta EDTA, (b) Strain mutan Staphylococcus aureus dalam medium dengan
penisilin G.
e. Bakteri anaerobik anoksigenik fototrofik (grup 1)
Bakteri
ini mempunyai ciri berpigmen fotosintetik. Ada yang berbentuk kokus, batang,
dan lengkung. Berdasarkan sifat fisiologinya dapat dibagi menjadi:
1. Familia
Thiorhodaceae (bakteri sulfur ungu). Contoh: Thiospirillum sp.,
Chromatium sp.
2. Familia
Athiorhodaceae/Rhodospirillaceae (bakteri sulfur non-ungu). Contoh:
Rhodospirillum, Rhodopseudomonas.
3. Familia
Chlorobiaceae (bakteri sulfur hijau). Contoh: Chlorobium, Chloropseudomonas, Chlorochromatium.
f. Bakteri aerobik
oksigenik fototrofik: Cyanobacteria (grup 20)
Bakteri
ini termasuk Myxophyceae atau Cyanophyceae. Sifatnya yang mirip bakteri adalah
dinding selnya terdiri mukokompleks, tidak berdinding inti, tidak ada mitokondria
dan kloroplas. Sifatnya yang berbeda adalah dapat berfotosintesa mirip tumbuhan
tingkat tinggi, dan menghasilkan O2.
Bakteri ini mempunyai klorofil a dan fikobilin
(fikosianin dan fikoeritrin). Bentuk
selnya
tunggal (uniselular), koloni, dan benang-benang (filamen). Selnya dapat
bergerak meluncur tetapi sangat lambat (250 m
per menit), meskipun tidak berflagela. Cara hidupnya bebas,
dan berasosiasi simbiosis. Umumnya dapat menambat nitrogen dari udara, dan
bersifat fotoautotrof obligat. Contoh: Gloeobacter, Gloeocapsa, Dermocarpa,
Spirulina, Nostoc, Anabaena, Oscillatoria, Calothrix, Cylindrospermum. Anabaena
azollae dapat bersimbiosis dengan tanaman paku air Azolla sp. dan
Nostoc bersimbiosis dengan jamur membentuk Lichenes.
B. VIRUS
Virus
ukurannya sangat kecil dan dapat melalui saringan (filter) bakteri. Ukuran virus umumnya
0,01-0,1 m. Virus tidak dapat diendapkan dengan
sentrifugasi
biasa. Untuk melihat virus diperlukan mikroskop elektron.
Sifat-sifat
virus yang penting antara lain:
1. Virus hanya
mempunyai 1 macam asam nuklein (RNA atau DNA)
2. Untuk
reproduksinya hanya memerlukan asam nuklein saja.
3. Virus tidak
dapat tumbuh atau membelah diri seperti mikrobia lainnya
Virus
memiliki sifat-sifat khas dan tidak merupakan jasad yang dapat berdiri sendiri.
Virus memperbanyak diri dalam sel jasad inang (parasit obligat) dan menyebabkan
sel-sel itu mati. Sel inang adalah sel manusia, hewan, tumbuhan, atau pada
jasad renik yang lain. Sel jasad yang ditumpangi virus dan mati itu akan
mempengaruhi sel-sel sehat yang ada didekatnya, dan karenanya dapat mengganggu
seluruh kompleks sel (becak-becak daun, becak-becak nekrotik dan sebagainya.
1. VIRUS TUMBUHAN
Virus
tumbuhan pada umumnya masuk ke dalam sel melalui luka, jadi tidak dapat menerobos secara aktif. Sebagai tanda
penyerangannya ialah adanya becak- becak nekrotik di sekitar luka primer. Dalam
alam virus tumbuhan disebarkan dengan pertolongan hewan serangga vektor atau
dengan cara lain, misalnya tanaman Cuscuta dengan haustorianya juga
memindahkan virus melalui sistem jaringan angkutannya (buluh-buluh
pengangkutan).
Banyak
jenis virus yang memperbanyak diri terlebih dahulu di dalam tractus digestivus
hewan-hewan vektornya. Setelah masa inkubasi tertentu dapat
menyebabkan infeksi pada tumbuh-tumbuhan lagi. Virus semacam itu dikenal
sebagai virus yang persisten. Virus yang nonpersisten dapat segera ditularkan
dengan gigitan (sengatan) serangga (hewan).
Virus tumbuhan yang telah banyak dipelajari adalah TMV (Tobacco
Mozaic Virus = Virus
Mozaik Tembakau). Bahan
genetik virus ini ialah RNA.
2. BENTUK VIRUS
Suatu
virion terdiri atas bahan genetik (RNA atau DNA) yang diselubungi oleh selubung
protein. Selubung protein ini disebut kapsid. Asan nuklein yang diselubungi kapsid disebut
nukleokapsid. Nukleokapsid dapat telanjang misalnya pada TMV (Tobacco Mozaik
Virus yang menyebabkan penyakit becak daun), Adenovirus dan virus kutil
(Warzervirus); atau diselubungi oleh suatu membran pembungkus misalnya pada
virus influenza, virus herpes. Kapsid terdiri atas bagian-bagian yang disebut
kapsomer (misalnya pada TMV dapat terdiri atas hanya satu rantaian polipeptida,
juga dapat terdiri atas protein monomer-protein monomer yang identik yang
masing-masing terdiri atas rantaian polipeptida). Pada dasarnya kapsid terdiri
atas banyak satuan-satuan dasar yang identik. Pada umumnya kapsid tersusun
simetris. Pada TMV (suatu virus yang berbentuk batang) kapsomernya tersusun
dalam bentuk anak tangga uliran spiral. Bentuk dasar virus adalah yang bulat,
silindris, kubus, polihedral, seperti huruf T, dan lain-lain.
3. BAKTERIOPHAGE (VIRUS YANG MENYERANG BAKTERI)
Virus
pada bakteri coli (T-phage) terdiri atas dua bagian, yaitu bagian kepala yang
berbentuk heksagonal dan bagian ekornya. Bentuk demikian itu hanya
dapat dilihat
pada pengamatan dengan mikroskop elektron. Bagian kepala terdiri atas bagian
utama yang bagian pusatnya terdiri atas DNA; sedang bagian luarnya merupakan
selubung protein yang berfungsi sebagai pelindung. Bagian ekornya berupa tubus
yang mempunyai sumbat, selain itu dilengkapi pula dengan serabut ekor. Bakteri
yang terserang bakteriofag akan lisis.
Untuk mendapatkan gambaran
tentang siklus hidup bakteriofag, perlu ditinjau tingkatan-tingkatan yang
terjadi pada waktu phage menyerang bakteri:
a. Pada
permulaannya phage melekat dengan bagian ekornya pada bagian tertentu dari sel (fase adsorpsi phage pada sel) .
b. DNA
phage dimasukkan ke dalam sel melalui tubus ekornya, DNA phage merusak DNA
bakteri sehingga proses di dalam sel dikendalikan oleh DNA phage, kemudian akan
terbentuk protein (selubung) phage dan DNA phage yang baru (fase perkembangan phage).
c. Fase
yang terakhir ialah keluarnya partikel-partikel virus (bekteriophage) dari sel.
Sel bakteri mengalami lisis (bakteriolisis/ fase pembebasan phage).
Tabel .
Kelompok virus yang penting.
Virus DNA
|
||
300 X 250
|
Virus cacar
|
Variola
|
100 -
150
|
Herpes virus
|
Herpes simplex, Varicella/Zoster
|
20 - 60
|
Arbovirus
|
Yellow fever, pappataci
|
130
|
virus serangga
|
|
60 -
75
|
Reovirus
|
Reovirus
|
70 -
85
|
Adenovirus
|
Adenovirus
|
Virus RNA
|
||
80 -
200
|
Myxovirus
|
Vaccinia, Moliuscum
parainfluenza - influenza campak
|
17 -
30
|
Picornavirus
|
Polyomyolitis
radang mulut dan kuku
|
40 -
55
|
Papovavirus
|
Papillom (kutil) Polyoma (tumor)
|
25 -
45
|
Bacteriovirus
|
Phage berbentuk kubik
|
40 -
80
|
virus serangga
|
|
25 X 200
|
Bacterivirus
|
T-phage
|
18 X 300
|
Virus tumbuhan
|
Mozaik tembakau
|
Ada
beberapa virus yang ukurannya sangat kecil, dan hanya tersusun dari beberapa
asam nukleat saja. Virus yang sangat sederhana ini disebut viroid. Sekarang
telah ditemukan juga jasad hidup yang susunan kimianya hanya terdiri dari beberapa molekul protein, jasad ini
disebut prion.